MUSKOT V KNPI DEPOK

PARA KADER PEMUDA DEPOK MENGGELAR
MUSDALUB KNPI KOTA DEPOK TAHUN 2012

DEPOK, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang terbentuk pada tanggal 23 Juli 1973, merupakan wadah atau tempat berhimpunnya Para kader Pemuda Indonesia yang terdiri dari berbagai macam utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), dan bertujuan untuk menyatukan visi, misi serta mewujudkan karya nyata dalam segala hal yang berkaitan dengan pembangunan diwilayahnya masing-masing. KNPI Kota Depok dibawah kepeminpinan Bung H.Syafei Asnaf (H.Abung) telah berakhir masa jabatannya pada bulan Oktober 2012, karena adanya mosi tidak percaya dari beberapa Pengurus dari OKP-OKP yang tergabung didalamnya. sesuai AD/ART KNPI harus mengadakan kembali Musyawarah Kota yang kali ini dikenal dengan istilah MUSDALUB, guna mewujudkan kepemimpinan atau kepengurusan yang baru, sehingga nantinya akan ada pelaksana organisasi yang memiliki legalitas formal, serta merumuskan kembali program kerjanya untuk periode kepengurusan yang akan datang.

Dalam kesempatan ini, untuk mewujudkan hal tersebut, Para Pemuda Depok dari berbagai macam utusan OKP yang resmi tergabung Di DPD KNPI Kota Depok, menyelenggarakan Musyawarah Daerah luar Biasa (Musdalub) KNPI Kota Depok pada tanggal 15 Oktober 2012 di Graha Insan Cita Kecamatan Cimanggis Kota Depok, dengan dihadiri oleh 34 utusan peserta terdiri dari 28 unsur OKP yang ada di Kota Depok, dan 6 unsur dari Pengurus Kecamatan (PK) KNPI Sekota Depok. 

Pada kesempatan yang sama Musdalub KNPI Kota Depok, selain dihadiri oleh Ketua DPD KNPI Jawa Barat Bung Husni beserta Jajarannya, dan para Undangan Tokoh dari berbagai unsur Ormas dan OKP yang ada dikota Depok, juga dihadiri oleh Perwakilan kesbanglinmaspol Kota Depok.

Musdalaub KNPI Kota Depok sengaja digelar berdasarkan hasil musyawarah para pengurus dan beberapa utusan OKP melalui mosi tidak percaya, dikarenakan kepengurusan KNPI dibawah pimpinan H.Syafe'i Asnan (H.Abung) tidak menjalankan amanah organisasi secara nyata alias jalan ditempat. kemudian DPD KNPI Jawa Barat membentuk tim Caretaker untuk melaksanakan Musdalub, hingga pada titik Akhir terpilihlah secara aklamasi saudara Thahir. (RAF/TIM TPP DEPOK)

BERITA DUKA CITA

DUKA CITA ATAS MENINGGALNYA

ANGGOTA PEMUDA PANCASILA KOTA DEPOK


DEPOK, Innalillahi Wainnailaihiroji’un, telah berpulang keharibaan yang maha kuasa seorang Anggota Pemuda Pancasila Ranting Kelurahan Cisalak Kecamatan Sukmajaya Kota Depok bernama Yusuf. Menurut Irfan sebagai saksi mata, Almarhum Yusuf sebelum meninggal dunia diminta oleh warga cisalak untuk menyembelih 5 ekor sapi hewan kurban pada saat pelaksanaan hari raya Iedul Adha tanggal 17 Nopember 2010 diwilayah Cisalak Depok.

“waktu itu Almarhum sebelum meninggal dunia sudah melakukan tugasnya memotong 3 ekor sapi hewan kurban, dan ketika ingin melanjutkanya kembali memotong hewan yang ke 4, tiba-tiba beliau merasakan sesak didada, yang berakibat Almarhum tidak sadarkan diri, hingga menghembuskan nafas yang terakhir, sebelumnya beliau dalam keadaan sehat wal afiat tidak dalam keadaan sakit apapun” kata Irfan sebagai saksi.

Almarhum telah dimakamkan dipemakaman umum oleh keluarganya didaerah cisalak Depok, dan meninggalkan seorang Istri serta 2 Orang Anak.

Menurut rekan-rekannya yang lain, semasa hidupnya Almarhum begitu baik kepada siapapun, beliau selain aktif di Organisasi Pemuda Pancasila Kota Depok, juga aktif dilingkungan masyarakat yang berkaitan dengan dunia kerohanian. Almarhum sering kali dimintai tolong oleh masyarakat manapun atau teman-temannya, baik untuk memotong hewan kurban, ataupun membaca do’a dikala ada acara pertemuan keluarga besar Pemuda Pancasila maupun pertemuan lainnya, atau kegiatan kerohanian seperti majelis ta’lim.

“Almarhum Yusuf memang patut dijadikan contoh bagi siapun, terutama sesama kader Pemuda Pancasila yang ada di Kota Depok pada khususnya, dia orangnya begitu taat pada Agama” Ujar rekan-rekan almarhum yang lainnya sesama Anggota PP.

Semoga Almarhum saudara Yusuf arwahnya dapat diterima oleh Allah.SWT, sesuai dengan amal ibadahnya yang diperbuat didunia. Bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabarannya. Segenap Keluarga Besar Pemuda Pancasila Kota Depok, khususnya PAC.Pemuda Pancasila Kecamatan Sukmajaya mengucapkan rasa bela sungkawa yang sedalam dalamnya, dan merasa kehilangan seorang sosok seperti beliau. (RAF/TIM TPP DEPOK)

"BAKTI MEMBANGUN NEGERI"

Dalam membangun pemahaman bersama setelah dilantik PAC Pemuda Pancasila Pancoran Mas Kota Depok langsung merapatkan barisan dan melahirkan program kerja tiga tahunan dalam kerangka dialogis partisipatif antara Ormas dengan kegiatannya adapun program yang terlahir setelah Musyawarah Pimpinan Anak Cabang Pemuda Pancasila Pancoran Mas kota Depok di bingkai dalam bentuk " Bakti Membangun Negeri " .
Ebeng Sukarta selaku ketua PAC Pemuda Pancasila Panmas mengharapkan program ini dapat menjembatani hubungan antara masyarakat dan ormas Pemuda Pancasila kedepanya dalam hubungan yang bersinergi, harmonis, dan dinamis karena program ini ada berdasarkan analisis harapan masyarakat atas keberadaan pemuda selama ini dikota Depok khususnya dan Indonesia Umumnya.
Melalui Program Bakti Membangun Negeri ini PAC Pemuda Pancasila mengharapkan terjadinya perubahan paradigma atas Pemuda Indonesia dalam Eraglobalisasi Kapitalisme, karena banyaknya jaringan sel - sel organisasi Internasional yang secara perlahan namun pasti menghancurkan jiwa Patriotisme pemuda, sehingga saat ini Makna dan Marwah UUD 1945 dan Pancasila diselewengkan, yang pada akhirnya mempersempit jiwa Kebangsaan rakyatnya. Generasi Pemuda saat ini sudah dicekoki orientasi Materialisme, mengejar jabatan, berharap jadi pemimpin karbitan karena pola pandang pragmatis yang instan, sering berdemonstrasi karena permintaan Founding Internasional, dan lain sebagainya.
Melalui Program Bakti Membangun Negeri harapan proses menghantarkan generasi Indonesia sebagai Generasi Pelurus Bangsa memang bukanlah perkara semudah membalikan telapak tangan karena sangat dibutuhkan mental seorang pejuang. Saat ini dapat kita lihat banyak LSM, Ormas, Ornop dan lain sebagainya yang berbuat demi rakyat namun pada akhirnya hanya membuat kontradiksi hubungan rakyat dengan Pemerintahan, membuat jurang - jurang dan perangkap menuju Idiologi Baru dalam Era barunya Indonesia ....entah mau dibawa kemana Idiologi Pancasila ini ....
Oleh sebab itu diharapkan melalui Program ini kami mengetuk pintu hati para pemuda Indonesia untuk terus berjuang dengan semangat mudanya ...ayo berikan yang terbaik atas apa yang engkau punya walau darah dan air mata jadi taruhanya.....Pancasila ..Pancasila...Pancasila ...ABADI.

HUT GURU KE 65

KAUM GURU DI KOTA DEPOK

MERAYAKAN HUT PGRI KE 65

DEPOK, Guru merupakan seorang tokoh Pendidik yang perilaku hidupnya harus digugu dan ditiru, untuk itu seorang guru dalam kesehariannya baik dilingkungan masyarakat atau dimana saja, harus selalu menunjukan tabiat dan perilaku yang baik, sopan, dan santun, tidak hanya dilingkungan dimana tempat dia mengajar saja. Bagi guru, bukan sebatas dia memberikan mata pelajaran keilmuan, seperti mata pelajaran matematika, fisika, kimia, dan lainnya, akan tetapi, cara bagaimana berperilaku yang baik dan benar juga harus dicontohkan oleh seorang yang bernama guru, baik kepada murid-muridnya atau kepada lapisan masyarakat dilingkungannya.

Begitu besar dan cukup berat bagi seorang guru, dia tidak hanya memberikan mata pelajaran yang terbaik bagi Murid-Muridnya, tapi dia juga dituntut harus selalu memberikan contoh pribadinya yang luhur dihadapan semua orang.

Terlalu naif memang, bila kita melihat dan memandang nasib kehidupan nyata bagi sosok yang bernama guru, terutama bagi guru Sekolah Dasar, disatu sisi, dia harus berusaha keras untuk mendidik dan menciptakan para murid untuk menjadi manusia yang seutuhnya, dari yang tadinya tidak bisa menjadi seseorang yang bisa segalanya, serta dapat menjadi manusia yang berguna, tidak hanya untuk kedua orang tuanya, melainkan juga menjadi berguna bagi bangsa dan negaranya.

Apakah nasib seorang guru, dalam hal ini yang berkaitan dengan kesejahteraannya, sudah seimbang dengan yang dia perbuat atau lakukan untuk orang lain, juga terhadap bangsa dan negaranya, jawabnya hanya dialah yang tahu.

Enam puluh lima tahun, merupakan usia yang cukup senja, dan cukup matang bagi sebuah organisasi yang bernama Persatuan Guru-Guru Republik Indonesia (PGRI), mampukah wadah ini memperjuangkan nasib para guru sebagai Anggotanya ketahapan yang lebih baik.

Kali ini para guru sekota Depok berkumpul bersama diwilayah Perumahan Sawangan Permai, merayakan hari jadi PGRI yang ke 65, pada tanggal 25 Nopember 2010, acara diisi dengan lomba jalan santai, bulutangkis, voli dan beberapa hiburan. Ada 4000 guru yang ikut hadir dalam acara itu.

Dalam kesempatan dihari Ulang Tahun PGRI ke 65, disela-sela acara, ketua PGRI Depok Bapak Drs.H.Eman Hidayat, MBA, MM disaat wawancara dengan tim tabloid PP menyatakan,” Guru harus kuat dan berkualitas, luruskan, satukan tekad dan kobarkan semangat, untuk memajukan guru yang kuat serta guru bermartabat, tegas Bapak Eman Hidayat.

Selanjutnya kata Beliau, perjuangan masih panjang disaat 65 tahun keberadaan PGRI dan guru tidak dipandang sebagai propesi kelas tiga, guru harus prihatin, dirjen yang mengurus sertifikasi guru akan dibubarkan, sampai saat ini pengurus PGRI sedang berjuang,”tegasnya,

kemudian dia melanjutkan,”Sertifikasi guru belum tuntas, guru harus menunggu nasib dari tingkat ranting hingga pusat, ada hak-hak guru yang dikatakan dapat hukuman perilaku yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Depok, Pemkot Depok juga sudah banyak memperhatikan guru-guru, mari tunjukan kepropesionalan guru dan buktikan,”terangnya. Lalu lanjutnya, Depok merupakan rotasi dari Ibukota Jakarta yang harus jadi barometer Jawa Barat untuk pendidikan,ucapnya ketua PGRI Kota Depok disela-sela wawancara.

Kemudian kata beliau lagi, ada suatu penelitian yang belum dipertanggung jawabkan mendiskriminasikan guru, bahwa sertifikasi guru tidak ada manfaatnya tidak berpengaruh terhadap prestasi. Mari bersatu guru SD, SMP, SMU sebagai ujung tombak pendidikan,”serunya.

Untuk meningkatkan mutu kualitas guru, menurut Bapak Eman, ada beberapa program guru yang harus dimilikinya, guna menunjang propesi, potensi, prestasi, serta konpentensi, diantaranya harus memiliki alat pekerja guru yaitu laptop. “Jangan dipandang sebelah mata bahwa sertifikasi guru itu tidak mengkotak-kotakan guru, baik itu SD, SMP, SMU,”tegasnya. Menurutnya lebih lanjut, nasib guru honor sampai hari ini belum ada kejelasanya. Tidak terlepas dari peringatan hari jadi PGRI yang ke 65 tahun para guru harus saling mengingatkan, memperjuangkan adanya kekompakan dan kerjasama yang dapat mewujudkan sinergi prestasi pendidikan di Kota Depok. Berikutnya kata Dia, Perjuangan sertifikasi guru terus berjalan sehingga ada titik kejelasanya, untuk proses sertifikasi guru di Kota Depok, baru mencapai 30-40% kuotanya terbatas, tahun lalu 600-900 guru telah mendapatkan sertifikasi guru, baik negeri maupun swasta SD, SMP, SMU.

Ditempat yang sama, atas nama Walikota Depok yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Etty Suryahati mengatakan,”Dengan hari jadinya PGRI pada tanggal 25 November, para guru harus memberikan yang terbaik bagi bangsa dan Negaranya, sejarah perjuangan masih panjang, guru tidak pernah patah semangat dalam bekerja, walaupun gaji guru sangat minim atau kecil, maka itu tanggungjawab pemerintah, sangat berat dan harus adanya kerjasama antara guru dan orangtua siswa, Pemerintah mencanangkan program sertifikasi guru akan tuntas tahun 2014, dan dapat meningkatkan mutu kerja dalam bidang pendidikan diKota Depok,”ujarnya dengan penuh kepastian.

Menurut Bung Ade, seorang guru dari salah satu Sekolah Dasar di Sukmajaya Depok, yang notabene Anggota Pemuda Pancasila Kota Depok, mengatakan,”Nasib guru sampai saat ini masih belum jelas kesejahteraannya, tidak hanya di Depok, hampir diseluruh pelosok Indonesia juga sama, bahkan untuk menghidupi keluarga saja pas-pasan, sedangkan kita para guru dituntut untuk mendidik murid yang lebih baik, banyak para guru Honor yang sudah mengajar dan mengabdi selama puluhan Tahun statusnya masih belum jadi pegawai negeri, kasian sekali mereka, harapan kami semoga PGRI dapat membantu memperjuangkan nasib para guru menjadi lebih baik dimasa mendatang” tegasnya disela-sela acara HUT PGRI disawangan Depok.

Guru benar-benar merupakan Pahlawan tanpa tanda jasa, Selamat berulang Tahun yang ke 65 wahai para guru, semoga nasibmu dimasa mendatang, menjadi lebih baik dari pada hari ini, dan semoga PGRI sebagai wadah tunggal bagi para guru dapat memperjuangkan Aspirasimu. Duhai guru, jasa-jasamu tidak akan pernah kami lupakan sepanjang waktu.(BENG/TIM TPP DEPOK)

TASYAKURAN KANTOR TABLOID PP


TASYAKURAN PERESMIAN

KANTOR BIRO PERWAKILAN DEPOK

TABLOID PEMUDA PANCASILA

DEPOK, Alhamdullilah telah berdiri kantor Biro Perwakilan tabloid Pemuda Pancasila dikota Depok, dan tasyakuran peresmian kantor Tabloid diadakan pada tanggal 20 November 2010 yang dihadiri oleh keluarga besar Pemuda Pancasila Kota Depok, Lapisan Masyarakat dan Tokoh Masyarakat dilingkungan Kantor Perwakilan Tabloit Pemuda Pancasila yang beralamat di Jl. Kebembem No. 50-A Kelurahan Abadijaya Kecamatan Sukmajaya Kota Depok.

Perwakilan Tabloid Kota Depok diketuai oleh Bpk. Turiman dengan pengurus yang terdiri dari Ade Jakaria S.Pd sebagai sekretaris, Suryadi S.sos sebagai bendahara, dengan bagian sirkulasi/periklanan saudara Daniel Sofyand dan empat orang wartawan yang terdiri dari Sdr. Bagus Seta Novianto, Sdr. Suryadi S.sos, Sdr.Turiman, Sdr.Lail Fajarudin.


Dalam Sambutannya disaat acara tasyakuran peresmian Kantor, Bung Turiman selaku Ketua Biro Perwakilan Kota Depok mengatakan,”Semoga keberadaan Tabloid Pemuda Pancasila di Kota Depok ini, dapat menjadi media siar tidak hanya untuk Keluarga Besar Pemuda Pancasila saja, melainkan juga untuk Masyarakat umum, dan juga menjadi fungsi sosial Kontrol masyarakat yang berkaitan dengan kebijakan Pemerintah kota Depok, maupun instansi yang lainnya”ucapnya.


Pada kesempatan yang sama Bung John Loblobly selaku Wakil Ketua II MPC Pemuda Pancasila Kota Depok Mengatakan,”Sudah saatnya Pemuda Pancasila memiliki sarana Sosial Kontrol Masyarakat untuk memantau kebijakan Pemerintah atau kebijakan Instansi swasta melalui tabloid atau Surat Kabar, jadi tidak harus selalu menggunakan sarana demo atau adu otot disaat mengkritisi, serta mengontrol jalannya kebijakan Pemerintah maupun Instansi swasta” tegasnya. Selamat dan Sukses atas keberadaan tabloid Pemuda Pancasila di Kota Depok.(RAF-BASET/TIM TPP DEPOK)